Sabtu, 11 Agustus 2012

Cerpen: Semangat Garuda Untuk Ayah


SEMANGAT GARUDA UNTUK AYAH



         Hari ini adalah hari penyeleksian di SEKOLAH SEPAK BOLA ku untuk menjadi anggota timnas umur 13 tahun,penyeleksiannya bertahap 3 hari atau 3 tahapan dan ini barulah hari pertama dan disekolah ini hanya akan dipilih 1 yang terbaik untuk menjadi anggota timnas. hari pertama ini adalah hari pertama untuk pembuktianku pada almarhum ayahku bahwa aku bisa, bisa menjadi apa yang ku inginkan selama ini.

         ku berdiri disamping lapangan hijau mengingat kembali apa yang ayah ajarkan padaku.”ayoo Guri oper bolanya pada ayah ayoo ayooo kamu pasti bisa!”yakinnya. ucapannya, tawanya,dan semangatnya yang selalu ia berikan untuk mendukungku akan selalu ku ingat,AYAH.

        “Guri ayo masuk lapangan dewan penyeleksi sudah datang!”ucap imam menyadarkanku dari lamunan.”okey”lirikku.”ayo mabro kita nari yang cantik dilapangan”ucap sobirin.”ngomong opo!”timpal imam.”ribut mulu ayo!”ajakku.
hari pertama penyeleksian sangat menyenangkan,aku dan teman-temanku sangat semangat bagaimana tidak kesempatan ini hanya sekali.

        “bu ibu dimana?”panggilku pada ibu angkatku saat baru saja sampai rumah.”ibu ada di dapur,jagoan” lirihnya. ”bagaimana penyeleksiannya? seru nggak?”tanya ibu angkatku yang cantik dan baik ini.”seru” jawabku singkat.”kok cemberut?”tanyanya.”aku laper..” ”iya ini ibu udah buatin ayam goreng kesukaan kamu”.aku tersenyum.”nah ini anak ayah udah pulang?gimana seru tidak?” “seru banget yah yang nyeleksi juga baik-baik”jawabku pada ayah angkatku ini.”yaudah biar kamu tambah semangat lagi ayah akan kasih kamu hadiah apa saja yang kamu mau kalau kamu jadi anggota timnas umur 13 nanti,gimana setuju?” “wah setuju yah”aku senang.

          Hari-hariku memang menyenangkan walaupun ibu dan ayah kandungku telah meninggal dunia. ibu dan ayahku meninggal dalam kecelakaan berdarah di daerah jawa timur 1 tahun yang lalu dan kini aku diasuh oleh ibu Siska dan bapak Jaenal.

         Hari kedua.lagi-lagi aku mengingat ucapan ayah “kamu harus buat ayah bangga!” ucapnya saat dihalaman rumahku dulu.”lu kenapa sih setiap mau diseleksi pasti ngelamun di pinggir lapangan? GALAU?”celetuk sobirin.”gue galau karna gue punya temen kayak lu,tau!”sadisku.”bilang aja ngefans?” “idih nggak CUCO gue ngefans sama lu”dengan gaya banci.“yah sifat asli keluar”ledeknya.lalu kami berjuang kembali namun perjuangan kali ini agak serius karena kita harus menunjukan lebih banyak lagi keelokan bakat kita ini.

         hari ke tiga.PENENTUAN.ibu dan ayah angkatku pun datang.hari ini aku benar-benar bekerja keras, bekerja keras untuk membuat ayah dan ibuku yang berada dialam sana bangga padaku.
“ya baik saya akan membacakan siapa yang beruntung yang masuk ke timnas umur 13 tahun untuk tahun ini dan dia bernama..”suara nan jelas dewan penyeleksi ini karena menggunakan pengeras suara selalu saja membuat jantungku berdebar tak karuan. “imam syahreza selamat”lanjut ucapannya.TERSENTAK.mungkin bukan kali ini ucapku menangis dalam hati.aku tertunduk.kulihat wajah ibu dan ayah angkatku mereka memberi isyarat padaku untuk tegar.lalu kusalami imam.      
                          
         namun sang dewan penyeleksi melanjutkan ucapannya lagi kita semua dibuat bingung “baik memang kita tadinya hanya akan memilih satu namun kita melihat juga bakat yang luar biasa pada anak ini jadi kita akan memutuskan memilih 2 anak dan ia bernama GURI ABDURRAUF selamat” aku celingak –celinguk karna kaget aku menangis bahagia. semua menyalamiku, temanku, pelatihku dan juga orang tua angkatku.tapi berbeda dengan sobirin dia MEMELUKKU dan berbisik “selamat ya beb haha” “idih”kulepaskan “haha bercanda kali udah ah malu gue”lalu kita semua tertawa.

       ayah kini aku telah membutikan janjiku dulu.aku akan terus berjuang agar kau tetap bangga padaku.

selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar