Rabu, 05 Desember 2012

Dua Lolipop Cinta Untuk Nia



                Hari ini hujan deras, aku yang tinggal didaerah rawan banjir ini membuatku bingung setengah mati. bagaimana caranya biar air banjir tidak masuk kerumah. “yah gimana ini mas?” tanya Arifin padaku yang dituakan di rumah kost ini. “ya kita harus pantau terus infonya dan mulai beres-beres, waspada..” jawabku. “mas Irham! mas irham!” teriak Sony, mahasiswa yang paling diadikkan dikost-an ini. aku berlari kearah sumber suara. ruang tengah sambil memegang ganggang telfon. “ada apa?” tanyaku terhela nafas. “ini!” sambil memberi ganggang telfon. suara itu menjelaskan Dan memperjelas semua. Nia. ia dirawat dirumah sakit sekarang.

                Kaget  rasanya melihat orang yang biasanya cerewet, bawel dan konyol itu kini hanya bisa berbaring Dan sesekali menyunggingkan senyum. “kenapa? kok tahu aku disini?” tanyanya dengan suara super kecil Dan lembut. “aku ditelfon  Saras, aku baru tahu keadaan kamu kayak gini, kenapa nggak ngabarin?” “buat apa?” pertanyaannya membuat suasana hening.  ia memejamkan mata Dan lalu tak sadarkan diri, dia pingsan lagi. kesadarannya menurun Dan banyak gangguan pada indranya. saras teman satu kostnya bercerita panjang lebar.

                Aku Dan nia berteman sejak SMA. kita sama-sama mahasiswa sekarang. aku telah mengenalnya lebih jauh. rasanya tak percaya saja jika sekarang ia seperti ini. heran.

                Untunglah hujan tak terus-menerus jadi tidak menghalangi aktivitas. baru saja inginingin keluar rumah, Fersya sudah ada didepan gerbang. ia temanku lebih tepatnya teman satu kelas dikampus. ia memintaku untuk ikut dalam acara yang ada dirumahnya. aku menolak. ini pilihan menemani sahabat yang sedang sakit itu lebih utama daripada tertawa riang, bernyanyi-nyanyi tak jelas.

                “hey..” ucapku pada nia. ia menengok lalu murung. “gimana kabarnya?” tanyaku khawatir pada sahabatku ini. “peje mana!!!” ia mengomel. “idih! lagi sakit aja inget peje? pacaran aja belum! lagipula susah tahu cari lollipop yang situ mau itu hih!” aku meledeknya. lalu kita mulai sperti biasa lagi. nia bagiku adalah adikku, ia anak yatim-piatu yang diasuh oleh tantenya saras. kedekatan kita memang membuat banyak tanda tanya teman, banyak yang bilang aku tidak mempunyai pacar karena nia atau bahkan ada berita yang beredar bahwa aku akan menikah dengannya. itu ekstrem! gosipnya_-.

to be continued~
                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar