aku terhampar di tebing asmara
berlumur pedih di depak dusta
berusaha bertahan walau tak mampu
hanya membuat dirinya nyakin aku bisa
dulu hati seputih kertas
dulu senyum seindah bunga
dulu tangis tak pernah kurasa
selain bersyukur ada dirinya disisi
rapuh karena dirapuhkan
lemah karena dilemahkan
kini kertas putih itu ternoda marah dan benci
tersapu perih dan duka
aku buta akan nafsu marah
aku bisu karna terlalu banyak kata di kertas merah
kenapa harus kualami?
kenapa kau relakan aku yang sudah memilihmu
aku bisu karna terlalu banyak kata di kertas merah
kenapa harus kualami?
kenapa kau relakan aku yang sudah memilihmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar