SEMANGAT GARUDA UNTUK AYAH
Hari ini adalah hari penyeleksian di
SEKOLAH SEPAK BOLA ku untuk menjadi anggota timnas umur 13
tahun,penyeleksiannya bertahap 3 hari atau 3 tahapan dan ini barulah hari
pertama dan disekolah ini hanya akan dipilih 1 yang terbaik untuk menjadi
anggota timnas. hari pertama ini adalah hari pertama untuk pembuktianku pada
almarhum ayahku bahwa aku bisa, bisa menjadi apa yang ku inginkan selama ini.
ku berdiri disamping lapangan hijau
mengingat kembali apa yang ayah ajarkan padaku.”ayoo Guri oper bolanya pada
ayah ayoo ayooo kamu pasti bisa!”yakinnya. ucapannya, tawanya,dan semangatnya
yang selalu ia berikan untuk mendukungku akan selalu ku ingat,AYAH.
“Guri ayo masuk lapangan dewan
penyeleksi sudah datang!”ucap imam menyadarkanku dari
lamunan.”okey”lirikku.”ayo mabro kita nari yang cantik dilapangan”ucap
sobirin.”ngomong opo!”timpal imam.”ribut mulu ayo!”ajakku.
hari
pertama penyeleksian sangat menyenangkan,aku dan teman-temanku sangat semangat
bagaimana tidak kesempatan ini hanya sekali.
“bu ibu dimana?”panggilku pada ibu angkatku
saat baru saja sampai rumah.”ibu ada di dapur,jagoan” lirihnya. ”bagaimana
penyeleksiannya? seru nggak?”tanya ibu angkatku yang cantik dan baik ini.”seru”
jawabku singkat.”kok cemberut?”tanyanya.”aku laper..” ”iya ini ibu udah buatin
ayam goreng kesukaan kamu”.aku tersenyum.”nah ini anak ayah udah pulang?gimana
seru tidak?” “seru banget yah yang nyeleksi juga baik-baik”jawabku pada ayah
angkatku ini.”yaudah biar kamu tambah semangat lagi ayah akan kasih kamu hadiah
apa saja yang kamu mau kalau kamu jadi anggota timnas umur 13 nanti,gimana
setuju?” “wah setuju yah”aku senang.
Hari-hariku memang menyenangkan
walaupun ibu dan ayah kandungku telah meninggal dunia. ibu dan ayahku meninggal
dalam kecelakaan berdarah di daerah jawa timur 1 tahun yang lalu dan kini aku
diasuh oleh ibu Siska dan bapak Jaenal.
Hari kedua.lagi-lagi aku mengingat
ucapan ayah “kamu harus buat ayah bangga!” ucapnya saat dihalaman rumahku
dulu.”lu kenapa sih setiap mau diseleksi pasti ngelamun di pinggir lapangan?
GALAU?”celetuk sobirin.”gue galau karna gue punya temen kayak
lu,tau!”sadisku.”bilang aja ngefans?” “idih nggak CUCO gue ngefans sama lu”dengan
gaya banci.“yah
sifat asli keluar”ledeknya.lalu kami berjuang kembali namun perjuangan kali ini
agak serius karena kita harus menunjukan lebih banyak lagi keelokan bakat kita
ini.
hari ke tiga.PENENTUAN.ibu dan ayah
angkatku pun datang.hari ini aku benar-benar bekerja keras, bekerja keras untuk
membuat ayah dan ibuku yang berada dialam sana
bangga padaku.
“ya
baik saya akan membacakan siapa yang beruntung yang masuk ke timnas umur 13
tahun untuk tahun ini dan dia bernama..”suara nan jelas dewan penyeleksi ini
karena menggunakan pengeras suara selalu saja membuat jantungku berdebar tak
karuan. “imam syahreza selamat”lanjut ucapannya.TERSENTAK.mungkin bukan kali
ini ucapku menangis dalam hati.aku tertunduk.kulihat wajah ibu dan ayah
angkatku mereka memberi isyarat padaku untuk tegar.lalu kusalami imam.
namun sang dewan penyeleksi
melanjutkan ucapannya lagi kita semua dibuat bingung “baik memang kita tadinya
hanya akan memilih satu namun kita melihat juga bakat yang luar biasa pada anak ini
jadi kita akan memutuskan memilih 2 anak dan ia bernama GURI ABDURRAUF selamat”
aku celingak –celinguk karna kaget aku menangis bahagia. semua menyalamiku,
temanku, pelatihku dan juga orang tua angkatku.tapi berbeda dengan sobirin dia
MEMELUKKU dan berbisik “selamat ya beb haha” “idih”kulepaskan “haha bercanda
kali udah ah malu gue”lalu kita semua tertawa.
ayah kini aku telah membutikan janjiku
dulu.aku akan terus berjuang agar kau tetap bangga padaku.
selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar