Fanatic
Fans
Siang itu di Bandung langit cerah
sekali, secerah hari Raisa yang tahu bahwa dia adalah pemenang lomba edit foto
untuk idolanya dengan imbalan dapat menghadiri acara meet and greet peluncuran
novel biografi Cristoper di sebuah toko buku milik pribadi kakak sang idola, si
atlet tenis lapangan juara nasional yang berhasil mewakili Indonesia untuk
merebut piala olimpic tahun lalu itu.
Seolah seperti bertemu dengan
kekasih ia mempersiapkan semua keperluan untuk acara itu dengan detail, tak lupa
handycam juga camera sudah pasti ada di tas yang akan ia bawa. ternyata hari
makin panas saat itu tapi tak secuil pun menghentikanlangkahnya untuk keluar
dari rumah yang selama ini ia kuasai.
Tak sia-sia memang setelah ia
menjadi admin diberbagai media jejaring social untuk cristoper, mengoleksi
selurih posternya, menumpuk banyak biografi juga kabar terbaru, memenuhi diding
kamar dengan tulisan “I will meet you I believe it!” Dan kini terbayar sudah..
terlunas sudah..
Mengingat pertama kali ia jatuh cinta
ya.. bisa di sebut begitu karena dia tak pernah mau disebut sebagai fans tapi
sebagai orang yang menyukainya, mencari Dan mencari info tentang idolanya,
mengabaikan tugas sekolahnya, rebutan dengan teman-temannya untuk poster
cristoper kini nyata! kini terbayar! kini ia akan Dan segera melihat secara
langsung idolanya!
Setiap hari ia bertambah yakin Dan
yakin akan bertemu Dan berteman dengan idolanya itu bahkan mungkin lebih,
bagaimana tidak di facebook juga twitter ia berturut-turut di confrim juga di
follback. tentu juga yang membesarkan niatnya untuk terus mempertahankan rasa
itu karena ternyata sang idola belum memiliki permaisuri yang sangat beruntung
itu.
“deg deg deg!’ bunyi jantungnya
terdengar bebas beralunan di dadanya. raisa lalu duduk di bangku terdepan
setelah menunjukan surat
yang dikirim pihak atlet itu kepadanya. disana ia juga bersama 2 pemenang
lainnya, Dan yang lainnya adalah para jurnalis juga fans Dan keluarganya. masuk
Dan menyaksikan acara ini memang agak sulit karena memang cristoper memilki
phobia yang tidak biasa, ia takut berhadapan dengan orang banyak yang tidak
dikenal, inipun mungkin secuil usahanya untuk menghentikan phobia nya itu.
Sambutan acara terus dimulai Dan
akhirnya yang ditunggu datang. semua mata menghadap kearah jalan kecil dekat
poster bergambar sang idola “deg!” raisa tak berhenti menatapnya, menatap
mereka berdua, menatap gengaman tangannya, menatap baju yang bermotif sama
dengan idolanya, perempuan berambut panjang hitam Dan cantik it uterus
tersenyum sambil berjalan. “krekk…” kursi tergeser seketika ketika raisa lari
keluar ruangan. semua tak menghiraukannya, malah terus menatap menawan pada
yang baru saja datang.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar