Aku terdiam
termenung, aku tak kuasa apa yang ada dihadapanku. sinta? dia? ya dia sahabatku yang telah berani menyakiti aku
dengan segala pengkhianatannya. kepercayaan semua lenyap padanya saat dia
sendiri yang menjadi dalang dibalik ini semua. apa salahku hingga dia merebut
orang yang aku suka? diam-diam menusuk dibelakang. ia tahu seluruh perasaanku
terhadap rendy, rahasiaku, penantianku Dan juga kesabaranku untuk menunggunya
tapi apa? apa balasannya hingga ia berbuat seperti itu? apa?!
“Sherin.. ada
telfon sayang dari Lala” teriak mamah dari ruang tengah malam itu. mendengar
itu aku langsung menuju ke ruang tengah dengan tergopoh gara-gara baru bangun
tidur, sore itu aku ketiduran dari jam 4 sore sampai saat ku diteriakkan mamah
kalau ada telfon, jam 8 malam. “iya mah” jawabku singkat. “hallo la, ada apa?” “sher..
gue harus ngasih tahu ini, lu harus tahu ini! tapi gue gak bisa jelasin di
telfon” ucapnya sedikit terdengar marah. “emm.. lu kenapa? yaudah ke rumah gue
aja” “oke gue cabut ya..”. aneh. satu kata yang nggak bisa lepas setelah
mendapatkan telefon dari lala malam itu. lala itu adalah teman satu eskul
denganku anaknya cuek Dan jarang mungkin tak pernah marah, tapi… dia terdengar
seperti marah ditelfon. malam itu aku membereskan kamar sambil mengira-ngira
apa yang akan dia bicarakan.
30 menit
kemudian setelah lala menelfon iapun sampai dirumahku lebih tepatnya kita sudah
berada dikamarku. “ada apa?” aku menanyakan heran. “lu harus lihat ini” lalu ia
menunjukan foto-foto acara pesta, handycam, lalu laptop. “ini apa?” “lihat ini”
ia menunjukan foto. lalu aku memegangnya. kaget lalu saat itu aku tertegun tak
bisa berkata apa-apa. “temen lu kan
itu sama pacar lu? gue dapat foto itu dari album kakak gue si Jasmin. Dan itu
saat acara ulang tahun pacar kakak gue Dan bertepatan juga saat sekolah kita
lagi adain acara lomba class meeting kira-kira jam 10 siang entahlah kata kakak
gue sekitar jam segitu, jujur aja gue nggak dateng ke acaranya karena gue ikut
lomba basket”
aku memerhatikan foto lebih jeli
lagi, benar itu mereka. air mataku menetes. aku membuka mulut namun aku tak
kuasa mengeluarkan kata-kata, dadaku menyesak lalu lala mengelus tanganku
mengisyaratkan untuk sabar.
“gue
gak bermaksud untuk jahatin lu, gue Cuma mau lu tahu Dan lu gak di bohongin
sama mereka lagi sher, maafin gue..” lalapun saat itu menangis. aku diam dan
masih tetap kaget. “ini lihat ini” lalu ia mengeluarkan kartu memori dari
handycam Dan memasukan ke memory card lalu ke laptop. membuka video. terlihat
jelas disana ada rendy Dan sinta. berpegangan tangan, tertawa berdua juga
sangat bergembira. “oke ini videonya untuk memperjelas”. aku tak kuasa lalu
menangis sambil memluk kakiku. hatiku terluka, sahabatku…
“maafin
gue sher.. maafin gue..” ucap lala sambil menangis. dia menegadahkan kepalaku,
memegang kedua pipiku dengan mata menangis. “gue pernah rasain ini.. sakit!
perih lebih dalam yang menusuk hidup gue. gue gak kuat sama sekali.. saudara
gue sendiri merebut orang yang gue suka. orang yang selama ini gue tahu hanya
menyukai gue? main hati dibelakang gue. tahu gak saat tahu kenyataan itu? gue
kayak berdiri diatas api Dan gue dipaksa untuk terus berdiri walau gue gak
kuat. gue capek! tapi lu beruntung sher.. lu beruntung! lu ada gue yang
memberitahu sebelum jauh mereka untuk menutupi semua. gue? gue sendiri sampai
setelah semua melambat. sodara gue di kotori pacar gue mereka melakukan itu
sengaja! mereka kotor! mereka menjijikankan! mereka itu binantang! hiks.. hiks..”
lalu lala menutup matanya Dan merintih. setelah melihat lala seperti itu isak
tangis gue lebih dalam lagi. inikah sebabnya ia menjadi seoarang perempuan yang
sangat cuek terhadap lelaki? inikah latar belakang bencinya ia terhadap
guru-guru disekolahku yang genit terhadap anak murid? inikah? sekarang aku adalah
orang pertama mungkin yang meyakini bahwa dia bukan gadis aneh lagi, aku mengerti
sekarang Dan mungkin akupun sama akan bertindak seperti ia. lalu aku memeluknya
Dan malam itu memang malam duka.
setelah
kejadian itu aku memutuskan untuk berbicara kepada rendy juga sinta. aku
jelaskan apa yang aku tahu dengan membawa barang bukti. hari itu aku berusaha
untuk tegar. tak satu air matapun yang keluar untuk menangisi kelakuan mereka
saat mereka terkaget. aku tersenyum walau ku tahu itu bukan senyumanku. rendy
menahan kepergianku ia sadar sepertinya, sinta memohon maaf sampai berlutut
tapi semua sudah terlambat.. semua sudah pada batasnya Dan inilah akhir.
Dan
sekarang rasanya lucu sekali didepan mata terdapat chattinganku dulu bersama
sinta saat aku sedang PDKT bersama rendy.
sherin: SINTAAAA! dia nembak aku
:p
sinta: iya? selamat ya
diterimakan pastinya? yakan yakan? peje yah haha
sherin: iya dong pastinya, tenang
lu dapet peje mau apa? hahaha
sinta: asik deh yaudah gue mau
semua dagangan yang ada dikantin! XD
sherin: kebangetan lu yeh! -_-
sinta: haha pokoknya nggak mau
tahu :p
sherin: yang lain kek!
sinta: okeh gue maunya pacar lu
hahah nggak deng boong wkwk
sherin: ih jahat! haha yaudah
satpam sekolah aja gimana?
sinta: ah gak mau :o
tidak menyangka memang. faktanya
semua terjadi. aku sangat berterimakasih mataku sudah terbuka walau hati masih
terluka.
“kadang kita tak
menyadari hal besar yang ada disamping kita padahal telah hilang entah kemana.
dan cinta salah satunya” -SILVIE-